Routing dinamis adalah salah satu jenis perutean yang paling sering dipakai di dalam sebuah jaringan. Apa itu routing dinamis atau dynamic routing? Silakan simak penjelasan di bawah ini untuk mengetahui lebih banyak mengenai tentangjenis perutean ini.
Mengenal Apa Itu Routing Dinamis?
Perangkat yang bertugas untuk melakukan routing atau perutean adalah router. Ada beberapa jenis routing dan salah satunya adalah yang bersifat dinamis.
Pada dynamic routing, router menciptakan sebuah jalur komunikasi data secara otomatis berdasarkan protokol atau pengaturan yang sebelumnya sudah dibuat oleh administrator.
Router akan otomatis membuat rute jaringan baru ketika perubahan pada topologi jaringan terdeteksi. Di dalam Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Protocol Suite, perutean dinamis ada di network layer (lapisan jaringan) pada jaringan komputer.
Pengertian lain dari routing dinamis adalah perutean yang memungkin router untuk memilih jalur sesuai dengan perubahan struktur jaringan secara real time (waktu nyata).
Dynamic routing benar-benar lebih memudahkan kalau Anda membandingkannya dengan default (perutean bawaan) maupun static routing (perutean tetap). Pasalnya, jenis perutean dinamis memerlukan supervisi dan administrasi yang sangat minim.
Meski begitu, penggunaan perutean dinamis juga memiliki risiko, yaitu penggunaan bandwidth pada jaringan dan adanya perbedaan pada proses data di dalam Control Processing Unit (CPU) router.
Baca Juga : Pengertian Routing Statis, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya
Bagaimana Cara Kerja Routing Dinamis?
Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai langkah-langkah atau cara kerja dynamic routing.
1. Router mengirimkan dan menerima pesan di router interface.
2. Perangkat router akan membagikan pesan dan informasi dengan router lain dengan protokol yang sama.
3. Berikutnya, router melakukan pertukaran informasi routing untuk mengungkap data mengenai jaringan jarak jauh. Dengan cara tersebut, ketika router mati atau ada konfigurasi ulang di internetwork (antarjaringan), routing table (tabel routing) akan mengalami penyesuaian yang tepat.
4. Saat router menemukan sebuah perubahan pada topologi jaringan, ada protokol routing yang menyebarkan perubahan tersebut kepada router-router lain.
Perutean dinamis memakai 2 jenis algoritma, yaitu protokol vektor jarak jauh dan protokol link state. Protokol vektor jarak jauh berfungsi untuk menghitung beberapa kemungkinan jalur.
Setelah itu, protokol link state akan memilih rute lalu lintas paling optimal untuk berjalan menuju jaringan. Selanjutnya, protokol tersebut menghasilkan routing table di dalam router.
Ini Dia Tahapan Konfigurasi Routing Dinamis pada Cisco!
Router Cisco merupakan salah satu perangkat jaringan yang cukup banyak digunakan. Berikut adalah cara mengkonfigurasi perangkat tersebut untuk melakukan dynamic routing.
1. Akses pada router interface terlebih dahulu, kemudian pilih pada menu “Networking“.
2. Pilih menu “Routing” dan klik pada opsi “Dynamic Routing“.
3. Selanjutnya, Anda perlu mengkonfigurasi bagaimana router mengirimkan dan menerima Routing Information Protocol (RIP). Opsinya ada 4, yaitu:
a. None: opsi ini akan menonaktifkan RIP.
b. In only: router hanya menerima informasi RIP dari router lain, tapi tidak menyiarkan routing table-nya.
c. Out only: router hanya menyiarkan routing table kepada router lain tanpa menerima informasi RIP.
d. Both: router memproses informasi RIP dari router lain, kemudian menyiarkan routing table kepada router lainnya.
4. Berikutnya, silakan memilih RIP version. Sama seperti menu sebelumnya, di sini juga terdapat 4 opsi, yaitu:
a. Disabled: RIP nonaktif.
b. RIP-1: versi yang paling umum, berbasis kelas dan tidak menyertakan informasi subnet.
c. RIP-2B: menyiarkan data di seluruh subnet.
d. RIP-2M: mengirimkan data ke alamat multicast.
5. Terakhir, klik pada menu “Save“.
Baca Juga : Perbedaan Routing Statis dan Dinamis, Apa Saja?
Sudah Lebih Paham Mengenai Dynamic Routing?
Routing dinamis adalah jenis perutean dengan proses yang paling mudah untuk pengguna operasikan. Proses konfigurasinya juga sangat sederhana. Di samping itu, router akan bekerja secara otomatis menentukan rutenya sendiri. Dengan demikian, Anda bisa menggunakan perutean jenis ini pada jaringan skala menengah dan besar.