Cara Setting Mikrotik dari Awal Sampai

Cara Setting Mikrotik dari Awal Sampai Akhir untuk Pemula

MikroTik adalah perangkat jaringan yang cukup populer dan kuat untuk mengelola jaringan kecil hingga besar, mulai dari routing hingga manajemen bandwidth. Apabila Anda berencana menggunakannya, untungnya cara setting Mikrotik tidaklah terlalu sulit, asalkan Anda tahu dasar ilmu dan tools apa saja yang harus Anda gunakan. 

Walaupun mungkin bagi pemula cara setting Mikrotik dari awal sampai akhir cukup tricky. Supaya Anda bisa mengonfigurasi Mikrotik dengan lebih mudah, baca artikel ini sampai hingga akhir, ya!

Fungsi Mikrotik

Pada dasarnya, Mikrotik merupakan teknologi yang menggunakan OS Linux untuk membuat komputer bisa menjadi router jaringan. Selain itu, Mikrotik juga berguna untuk berbagai tujuan, seperti:

  • Sebagai gateway atau koneksi antar jaringan (routing) internet untuk jaringan lokal, dengan pengaturan jaringan secara virtual.
  • Menjadi titik akses yang membantu konfigurasi LAN (Local Area Network) menggunakan PC Mikrotik Router OS beserta perangkat keras yang sangat rendah.
  • Membantu Anda membuat server PPPoE (Point-to-Point Protocol over Ethernet) serta memisahkan bandwidth traffic internasional dan lokal.
  • Memfasilitasi billing hotspot yang mempermudah konfigurasi dan pembagian bandwidth pada jaringan.
  • Memungkinkan Anda untuk memblokir situs-situs yang mengandung konten terlarang dengan menggunakan fitur proxy di Mikrotik.

Baca Juga: Cara Kerja Mikrotik, Apa Saja Fungsi dan Jenis dari Mikrotik?

Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menerapkan Langkah-langkah Setting Mikrotik

Untuk mempelajari cara setting Mikrotik, Anda harus menyiapkan beberapa tools berikut ini:

  • Komputer atau laptop yang akan Anda gunakan sebagai router Mikrotik.
  • Kabel jaringan atau UTP untuk menghubungkan komputer atau laptop dengan perangkat jaringan lainnya.
  • RouterBoard atau Mikrotik, selaku perangkat keras yang akan menjadi access point atau router.
  • Lisensi Mikrotik RouterOS agar Anda bisa menggunakan fitur-fitur yang lebih lengkap.
  • Tools terkait seperti Mikrotik Configurator, Command Line Interface (CLI), Web interface (WebFig), WinBox configuration utility, dan Mobile utility (Mikrotik mobile app).

Cara Setting Mikrotik dari Awal Sampai Akhir

Pengaturan Mikrotik bisa menjadi proses yang rumit, tergantung pada kebutuhan jaringan Anda. Namun, berikut adalah panduan umum tentang cara setting Mikrotik dari awal sampai akhir:

1. Menghubungkan Router dengan Perangkat

Pastikan router sudah terhubung dengan komputer atau laptop yang akan Anda gunakan untuk melakukan langkah-langkah setting Mikrotik. Jika router belum terkonfigurasi, lakukan konfigurasi IP Address terlebih dahulu.

2. Konfigurasi IP Address

Buka aplikasi Winbox dan login ke Mikrotik menggunakan MAC Address dari perangkat Anda. Pilih tab IP, lalu cari “Addresses” dan tambahkan IP Address baru untuk inisialisasi router.

3. Konfigurasi DHCP Server

Lakukan konfigurasi DHCP dengan memilih menu IP dan cari fitur DHCP Server, lalu aktifkan DHCP Server. Tambahkan konfigurasi opsi-opsi seperti address pool, lease time, dan DNS server sesuai kebutuhan.

4. Konfigurasi Firewall

Lanjutkan ke tahapan konfigurasi firewall dengan memilih menu IP dan mulai mencari fitur “Firewall, kemudian tambahkan aturan-aturan sesuai kebutuhan. Sesuaikan aturan seperti memblokir akses ke situs-situs tertentu dengan mengacu kepada aturan atau kebijakan yang berlaku.

5. Konfigurasi NAT

Pada cara setting Mikrotik selanjutnya, Anda perlu melakukan konfigurasi NAT (Network Address Translator). Pilih menu IP, lalu buka “Firewall” dan cari opsi “NAT”, tambahkan aturan NAT sesuai kebutuhan. Aturan NAT umumnya mengalihkan traffic jaringan dari IP Address publik ke IP Address lokal.

6. Konfigurasi Routing

Berikutnya, Anda perlu mengkonfigurasi routing dengan mencari menu “Routes” di menu IP. Jangan lupa tambahkan rute-rute jaringan yang ingin Anda buat, kemudian atur rute jaringan untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan lainnya. Pastikan IP pada gateway sama agar jaringan bisa terhubung. 

7. Konfigurasi Hotspot 

Jika Anda ingin menerapkan sistem hotspot, maka Anda bisa memilih menu IP lalu cari opsi “Hotspot” dan aktifkan menu tersebut. Untuk melengkapi langkah-langkah setting Mikrotik, tambahkan konfigurasi sesuai kebutuhan seperti login page, user profile, dan billing.

8. Konfigurasi Wireless 

Anda juga dapat melakukan konfigurasi jaringan nirkabel, dengan memilih menu “Wireless”, lalu aktifkan. Tambahkan konfigurasi SSID, security profile, dan frequency sesuai kebutuhan.

9. Konfigurasi User Manager 

Anda juga bisa menambahkan pengaturan user manager untuk membatasi pengguna atau memberikan akses sesuai kebutuhan. Cari menu “Users” dalam tab “System”, lalu tambahkan user baru serta atur hak akses dan password sesuai kebutuhan. Jangan lupa simpan konfigurasi dengan menekan tombol simpan.

Baca Juga: Cara Membagi Bandwidth Dengan atau Tanpa Mikrotik, Mudah!

Cara Setting Mikrotik Itu Mudah, Bukan? 

Dalam kesimpulannya, Mikrotik bisa Anda gunakan untuk membuat dan mengelola jaringan internet secara virtual. Untuk itu, Anda perlu mempelajari setiap langkah cara setting Mikrotik agar jaringan lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan.

Selain itu, Anda juga perlu memastikan provider yang Anda gunakan memakai jaringan yang stabil dengan layanan internet yang lengkap. Contohnya seperti menggunakan layanan internet dari InternetCepat.

InternetCepat menjadi pilihan terbaik karena memiliki server yang berkualitas. Bahkan, layanannya pun cukup lengkap karena mendukung berbagai kebutuhan seperti internet kantor, WiFi rumahan, internet CCTV, IP Transit, dan berbagai layanan internet lainnya.