Mengetahui tentang jenis game online dan total bandwidth yang dibutuhkan adalah salah satu hal penting untuk menunjang kenyamanan saat bermain. Pasalnya, setiap game online memiliki kebutuhan bandwidth yang berbeda-beda.
Jika kebutuhan bandwidth internet ini tidak terpenuhi, maka performa game yang dimainkan puntidak akan optimal, bahkan jelek. Berkaitan dengan hal tersebut, ulasan kami kali ini akan memberikan informasi seputar kebutuhan bandwidth dari setiap jenis game online. Penasaran? Simak bahasannya di bawah ini!
Baca Juga: 5 Cara agar Koneksi Internet Stabil saat Main Game Online
5 Jenis Game Online dan Total Bandwidth yang Dibutuhkan
Pada dasarnya, game online dibagi atas 5 jenis berbeda dan membutuhkan bandwidth yang berbeda-beda. Berikut ini adalah informasi kebutuhan bandwidth dari kelima game tersebut:
1. Game FPS atau Battle Royale
Game FPS atau First Person Shooter dan Battle Royale adalah termasuk jenis game online yang membutuhkan koneksi internet cepat. Demi memainkan kedua jenis game online ini, bandwidth internet yang Anda harus miliki adalah minimal 1-3 Mbps.
Namun, kebutuhan bandwidth ini dapat berubah, jika Anda bermain dengan lebih banyak pemain. Jika jumlah pemain yang berpartisipasi dalam game banyak, maka kebutuhan bandwidth Anda pun akan meningkat hingga 5-10 Mbps.
2. Game Casual dan Mobile.
Jenis selanjutnya adalah game casual dan mobile. Hampir sama dengan game sebelumnya, kedua jenis game ini memiliki kebutuhan bandwidth internet yang kecil. Pasalnya, untuk dapat memainkan jenis game online ini, Anda biasanya hanya memerlukan bandwidth sebesar 1-3 Mbps saja.
3. Game Sport atau Race
Jenis game online sport dan racing, umumnya memiliki beragam total bandwidth yang dibutuhkan. Misalnya, untuk jenis game sport online tunggal, maka bandwidth internet yang Anda butuhkan cukup sebesar 1-3 Mbps. Namun, jika Anda memainkan game sport tipe multiplayer, maka kebutuhan bandwidth Anda dapat mencapai 5-10 Mbps.
Baca Juga: 5 Rekomendasi DNS Tercepat WiFi untuk Game Online
4. Game Strategi dan Multiplayer Online Battle Arena
Game Moba dan strategi termasuk salah satu jenis game yang banyak difavoritkan oleh gamer Indonesia. Di Indonesia sendiri, terdapat banyak game jenis ini yang namanya cukup populer hingga hari ini, seperti Dota 2 dan League of Legends.
Jika hendak memainkan jenis game online ini dengan lancar, maka bandwidth yang Anda butuhkan biasanya tidak terlalu besar, yaitu sekitar 2-6 Mbps.
5. Game Massively Multiplayer Online
Game MMO (Massively Multiplayer Online) adalah jenis game online yang melibatkan banyak pemain, bahkan mencapai jutaan pemain. Semua pemain tersebut akan terhubung dalam sebuah dunia virtual MMO.
Mengingat banyaknya jumlah pemain yang berpartisipasi di game ini, tentunya game ini membutuhkan bandwidth internet besar. Supaya dapat memainkan game online jenis ini, Anda setidaknya harus memiliki bandwidth sebesar 3-10 Mbps.
Namun, jika melakukan download konten atau pengaturan grafis yang lebih tinggi, maka kebutuhan bandwidth internet Anda dapat menjadi lebih besar.
Baca Juga: Provider Internet Terbaik untuk Game Online
Telah Paham Kebutuhan Bandwidth untuk Game Online Anda?
Jadi ringkasnya, kebutuhan bandwidth untuk bermain game online umumnya berbeda-beda, tergantung jenis game yang Anda mainkan. Misalnya, untuk bermain game FPS, maka kebutuhan bandwidth yang Anda butuhkan sekitar 3-10 Mbps.
Lengkapnya, Anda dapat ulasan kami tentang jenis game online dan total bandwidth yang dibutuhkan di atas sebagai referensi Anda.
Nah, demi menunjang kenyamanan Anda saat bermain game online, menggunakan jaringan internet adalah isu yang sangat penting. Terkait hal ini, produk Rumah Fiber dari internetcepat.id dapat menjadi solusi berinternet dan bermain game online Anda.
Internetcepat.id adalah provider internet terpercaya yang menawarkan paket layanan internet untuk berbagai kebutuhan, termasuk gaming. Khusus paket gaming sendiri, provider ini menawarkan bandwidth hingga 30 Mbps. Selain itu, paket internetnya Unlimited, gratis WiFi Rumah, menggunakan jaringan fiber optik, serta gratis biaya kunjungan teknis.